Prabowo: Industri Halal & Proteksi Migran di KTT ASEAN-GCC

Admin

28/05/2025

2
Min Read

On This Post

Presiden Prabowo Subianto mengemukakan tiga poin krusial demi mewujudkan masa depan gemilang bagi kawasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC). Prabowo mendorong sinergi dalam industri halal serta proteksi bagi pekerja migran.

KTT GCC berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada hari Selasa (27/5/2025). Prabowo menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan antara kedua wilayah.

"Mari kita berupaya keras untuk mewujudkan masa depan cerah kita dengan memusatkan perhatian pada ketiga aspek ini," ujar Prabowo di hadapan para pemimpin ASEAN dan GCC, sebagaimana dilansir Biro Sekretariat Presiden, Selasa (27/5/2025).

Prabowo menyoroti bahwa potensi besar yang dimiliki kedua kawasan belum dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, Prabowo menyambut positif rencana pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pembentukan zona perdagangan bebas ASEAN-GCC.

"Pada tahun 2023, nilai perdagangan kita baru mencapai USD 120 miliar. Hal ini mengindikasikan bahwa kita memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan kolaborasi di kedua kawasan," jelasnya.

Selain itu, Prabowo mengusulkan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-GCC guna memfasilitasi pertukaran berkala dan kemitraan antara pelaku usaha di kedua wilayah. Sementara itu, dalam sektor industri halal, Prabowo berpendapat bahwa ASEAN dan GCC adalah mitra strategis dalam industri halal.

"Kita harus berkolaborasi untuk harmonisasi standar halal. Kita perlu memiliki mekanisme saling mengakui sertifikasi halal kita. Dan kita wajib meningkatkan investasi bersama demi memperkuat pembangunan kapasitas," tuturnya.

Selain isu ekonomi, dalam pertemuan ini, Prabowo juga memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan pekerja migran ASEAN yang bekerja di negara-negara Teluk. Prabowo menekankan perlunya penguatan kerja sama regional guna menjamin prinsip pekerjaan yang layak.

"Memastikan upah yang pantas, kondisi kerja yang aman dan sehat, serta meningkatkan jumlah pekerja dengan keterampilan mumpuni," tegasnya.